AWAN

Pengertian Awan
Awan adalah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensial/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara.

Proses Terbentuknya Awan
Panas dari matahari menyebabkan air dilaut, sungai dan danau menguap. Uap air yang hangat akan bergerak naik ke atas, dan mulai menjadi dingin. Hasilnya, uap air tersebut mulai berkondensasi membentuk butiran-butiran air (awan). Butiran-butiran air yang makin lama makin membesar akhirnya akan jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju.

Jenis Awan
A. Awan Berdasarkan Morfologinya
1. Cummulus : awan bergumpal-gumpal dasarnya rata, biasa muncul pada siang hari.
2. Stratus : awan tipis, merata, rendah dan berlapis-lapis.
3. Cirrus : awan tipis seperti bulu burung. Awan ini tidak menimbulkan hujan.

B. Awan Berdasarkan Ketinggian
1. Awan Tinggi
Awan tinggi terletak pada ketinggian 6 km - 9 km. Awan yang tergolong awan tinggi, yaitu :
 Cirrus : awan tipis seperti bulu burung. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
 Cirro Stratus : awan putih merata seperti tabit. Awan ini sering menimbulkan terjadinya hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi Matahari atau Bulan.
 Cirro Cumullus : awan ini terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es seperti sisik ikan. Awan ini menimbulkan bayangan awan.

2. Awan Sedang
Awan sedang terletak pada ketinggian 2 km – 6 km. Awan yang tergolong awan menengah, yaitu :
 Alto Cumulus : awan kecil dan bergumpal-gumpal tebal.
 Alto Stratus : awan berlapis-lapis dan tebal.

3. Awan Rendah
Awan rendah terletak pada ketinggian kurang dari 2 km. Awan yang tergolong awan rendah, yaitu :
 Strato Cumulus : awan yang tebal luas dan bergumpal-gumpal dan tidak menimbulkan hujan.
 Stratus : awan tipis, merata, rendah dan berlapis-lapis.
 Nimbo Stratus : lapisan yang luas dan menimbulkan hujan gerimis.

4. Awan yang terjadi karena udara naik
Awan yang terjadi karena udara naik terletak pada ketinggian 500 m – 1500 m. Awan yang tergolong awan ini, yaitu :
 Cummulus : awan bergumpal-gumpal dasarnya rata, biasa muncul pada siang hari.
 Cumulo nimbus : awan yang bergumpal-gumpal luas dan biasanya akan berubah menjadi hujan dan sering terjadi angin ribut.

Kabut
Kabut adalah awan yang rendah pada permukaan bumi. Macam-macam kabut, yaitu :
1. Kabut Sawah : Kabut yang terjadi pada malam atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin melalui sungai, selokan, atau sawah.
2. Kabut Adveksi : kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mengandung uap air, mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut.
3. Kabut Industri : kabut berwarna kehitaman yang terjadi di atas kota-kota industri, akibat adanya asap dari pabrik-pabrik.
4. Kabut pendinginan : kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang karena pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %
Posted on 01.44 by decky28 and filed under | 0 Comments »
Judul Buku : Semangka Emas
Pengarang : Syaiful Ashari
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 24 halaman

I. Unsur Intrinsik :
1. Tema : Hikmah dari kebaikan
2. Tokoh/penokohan :
a. Saudagar
Watak : Adil
Kutipan :
“Ia kemudian memanggil kedua anaknya dan memberikan mereka harta warisan yang sama banyaknya.”
b. Muzakir : Serakah, Kikir, dan Iri hati
Kutipan :
“Muzakir sangatlah serakah dan kikir.”
“Mendengar hal ini Muzakir menjadi iri hati.”
c. Dermawan : Suka bersedekah dan jujur
Kutipan :
“Dermawan selalu bersedekah kepada fakir miskin.”
“Di sana Dermawan menceritakan secara jujur kepadanya tentang kisahnya.”
3. Amanat :
 Jadilah orang yang suka bersedekah
 Jadilah orang yang jujur
 Jangan suka iri hati pada orang lain

II. Unsur Ekstrinsik :
Nilai Ekonomi : “Setelah mendapat harta warisan, Muzakir langsung membeli rumah yang sangat besar dan kebun kelapa yang luas.”
Nilai Sosial : “Sayap burung pipit itu patah, karena merasa kasihan Dermawan langsung mengobati dan memberinya makanan.”
Nilai Moral : “Setiap hari kerjanya hanya mengumpulkan uang dan tidak peduli kepada orang-orang miskin.”


IV. Hal yang menarik :
Tokoh Dermawan
Karena, ketika Dermawan jatuh miskin, ia bisa langsung menjadi kaya lagi setelah mendapat buah semangka pemberian burung pipit yang ternyata berisi emas yang melimpah.

V. Sinopsis :
SEMANGKA EMAS
Pada zaman dahulu, di Sambas, Kalimantan Barat hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar tersebut mempunyai dua orang anak laki-laki. Anaknya yang sulung bernama Muzakir, dan yang bungsu bernama Dermawan.
Suatu hari saudagar itu jatuh sakit. Ia merasa usianya tidak panjang lagi. Ia kemudian memanggil kedua anaknya dan memberikan mereka harta warisan yang sama banyaknya. Beberapa hari kemudian, saudagar itu meninggal dunia.
Setelah mendapat harta warisan, Muzakir langsung membeli rumah yang sangat besar dan kebun kelapa yang luas. Muzakir sangatlah serakah dan kikir. Setiap hari kerjanya hanya mengumpulkan uang dan tidak peduli kepada orang-orang miskin. Sedangkan Dermawan sangat berbeda sifatnya. Dermawan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Namun, karena sering bersedekah, lama kelamaan Dermawan pun jatuh miskin. Mendengar hal itu, Muzakir pun tertawa terbahak-bahak dan menganggap adiknya itu bodoh.
Suatu hari, Dermawan duduk-duduk di pekarangan rumahnya. Tiba-tiba jatuhlah seekor burung pipit di hadapannya. Sayap burung pipit itu patah, karena merasa kasihan Dermawan langsung mengobati dan memberinya makanan. Burung itu menjadi jinak dan tidak takut kepadanya. Beberapa hari kemudian, burung itu sudah dapat terbang lagi. Dermawan pun melepaskannya. Keesokan harinya, burung pipit itu kembali mengunjungi Dermawan sambil membawa sebutir biji. Dermawan tertawa melihatnya. Biji itu terlihat seperti biji biasa saja. Meskipun demikian, Dermawan senang sekali menerima pemberian burung itu. Biji itu kemudian ditanam di belakang rumahnya.
Tiga hari kemudian tumbuhlah biji itu menjadi pohon semangka. Pada mulanya Dermawan menyangka akan banyak buahnya. Tetapi ternyata, meskipun bunganya banyak, yang menjadi buah hanyalah satu. Ukuran semangka itu sangatlah besar, jauh lebih besar dari semangka umumnya. Setelah masak, Dermawan memetik buah semangka itu dan membelahnya. Setelah semangka terbelah, Dermawan pun terkejut. Isi semangka itu ternyata emas yang melimpah. Dermawan sangatlah gembira mendapatkan emas itu. Dermawan pun melihat burung pipit yang pernah ditolongnya hinggap di tiang rumahnya dan kemudian mengucapkan terima kasih. Burung itu pun kemudian terbang dan tak pernah kembali lagi.
Keesokan harinya, Dermawan membeli rumah yang bagus dengan pekarangan yang luas sekali. Semua orang miskin yang datang ke rumahnya diberinya sedekah. Dermawan tidak takut lagi jatuh miskin seperti dahulu, karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah. Mendengar hal ini Muzakir menjadi iri hati. Muzakir yang ingin mengetahui rahasia adiknya lalu pergi ke rumah Dermawan. Di sana Dermawan menceritakan secara jujur kepadanya tentang kisahnya.
Mengetahui hal tersebut, Muzakir langsung memerintahkan orang-orang suruhannya untuk mencari burung yang patah sayapnya. Namun setelah beberapa minggu, tidak ada satu pun orang suruhannya yang menemukan burung yang patah sayapnya. Muzakir sungguh marah. Ia gelisah memikirkan bagaimana caranya mendapatkan burung yang patah sayapnya. Setelah berpikir sejenak, Muzakir pun mendapat akal. Ia pun menyuruh suruhannya untuk menangkap burung pipit dengan apitan. Karena di tangkap dengan apitan, sayap burung pipit pun patah. Muzakir kemudian berpura-pura kasihan melihatnya dan mengobati luka pada sayap burung tersebut. Setelah beberapa hari, burung itu pun sembuh dan kemudian dilepaskan. Setelah beberapa hari, burung itu pun kembali kepada Muzakir dengan membawa sebutir biji. Muzakir sangat gembira menerima biji tersebut.
Biji pemberian burung ditanam Muzakir di tempat yang terbaik di kebunnya. Beberapa hari kemudian, Tumbuhlah pohon semangka yang subur dan berdaun rimbun. Buahnya hanya satu, ukurannya lebih besar dari semangka Dermawan. Setelah masak, Ia kemudian membelah semangka itu. Muzakir sudah tidak sabar lagi ingin melihat emas murni berhamburan dari dalam semangka itu. Namun, Baru saja semangka itu dibelah, menyemburlah dari dalam buah itu lumpur hitam bercampur kotoran ke muka Muzakir. Baunya busuk seperti bangkai. Pakaian Muzakir serta permadani di ruangan itu pun terkena siraman lumpur dan kotoran yang seperti bubur itu. Muzakir pun berlari ke jalan sambil berteriak-teriak. Orang yang melihatnya dan mencium bau yang busuk itu tertawa terbahak-bahak.
Posted on 01.42 by decky28 and filed under | 1 Comments »

ISU LOKAL & ISU GLOBAL

ISU GLOBAL

Radiasi Nuklir Jepang - Radiasi Nuklir Jepang kini tengah menjadi sorotan dunia. Pasca terjadinya Tsunami di Jepang beberapa hari yang lalu telah menyebabkan reaktor Nuklir pembakit listrik negara sakura itu terbakar.

Menurut kabar terbaru yang disiarkan oleh VOA menyebutkan pejabat Jepang kini tengah berjuang keras untuk mencegah bencana nuklir.

Pada sebuah pernyataan lewat siaran televisi, Selasa (15/03/2011), Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan memperingatkan bahwa tingkat radiasi nuklir Jepang di sekitar PLTN Fukushima sangat tinggi dan kemungkinan ada resiko radiasi tersebut akan semakin membesar.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan sebuah ledakan pada reaktor nomor dua kemungkinan telah mengurangi kekuatan struktur pelindung di sekitar reaktor dan meningkatkan resiko kebocoran lebih besar. Ledakan-ledakan juga dilaporkan hari Selasa pada dua reaktor lainnya.

Para pekerja telah menggunakan air laut sebagai tindakan darurat untuk mendinginkan batang bahan bakar nuklir pada reaktor nomor dua setelah sistem pendingin mati minggu lalu akibat gempa dan tsunami yang menghancurkan Jepang timur laut.

Batang-batang bahan bakar nuklir dalam reaktor menjadi sangat panas hari Selasa, setelah menguapkan air lewat pendingin lebih cepat dari pada seharusnya. Ketika hal itu terjadi, batang-batang bahan bakar itu menjadi teramat panas dan mulai meleleh dan melepaskan radiasi yang sangat tinggi.


Hari Selasa, IAEA juga mengatakan api berkobar di kolam penyimpanan batang bahan bakar nuklir yang telah terpakai di unit nomor empat PLTN itu, dan bahan radioaktif itu langsung lepas ke udara, dengan tingkat setara 4000 kali sinar X tiap kali orang dipotret dengan sinar itu.

Kebakaran itu telah dipadamkan namun pejabat Jepang mengatakan air di kolam penyimpanan itu sudah mencapai titik didih. Para pejabat di fasilitas itu mengatakan mereka mempertimbangkan menggunakan helikopter untuk menambahkan air ke kolam itu.

Semua karyawan yang tidak esensial telah dievakuasi dari fasilitas itu sebelum api dipadamkan beberapa saat sebelum tengah hari waktu setempat. Hanya beberapa karyawan yang tinggal untuk terus memompa air laut ke tiga reaktor yang rusak untuk menjaga agar batang bahan bakar tidak meleleh.

Peningkatan radiasi telah dideteksi sampai ke Tokyo, sekitar 240 kilometer di selatan PLTN itu, namun pejabat mengatakan tingkat radiasi disana belum mengancam kesehatan publik.

Isu Global : Radiasi Nuklir Jepang
Lokasi : Fukushima, Jepang.
Waktu : 15 Maret 2011
Dampak :

1. Lingkungan Abiotik
 Radiasi nuklir menyebabkan kontaminasi terhadap air tanah, sehingga dapat menyebabkan air sungai menjadi tercemar.
 Tanah menjadi tidak subur.
 Timbul limbah dan emisi lokal maupun global.
 Terjdi pencemaran makanan dan minuman melalui udara maupun air.

2. Lingkungan Biotik
 Radiasi nuklir menyebabkan berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada manusia.
 Hewan-hewan terkena radioaktif cesium sehingga membahayakan orang yang mengonsumsi hewan tersebut.
 Tanaman-tanaman mati.
 Limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada genetika.

3. Ekonomi
 Aktivitas produksi barang dan makanan menurun.
 Devisa negara menurun.
 Masyarakat Jepang kekurangan bahan makanan.

4. Sosial
 Aktivitas masyarakat terganggu.
 Masyarakat mengalami trauma atau depresi.

5. Pendidikan
 Siswa tidak dapat bersekolah.

Solusi :
Pemerintah
Pemerintah harus segera mengatasi radiasi nuklir tersebut dan mengungsikan penduduk yang tinggal dekat dengan radius radiasi nuklir. Selain itu, pemerintah harus segera menangani penduduk yang telah terkena dampak radiasi nuklir, agar korban tidak bertambah banyak. Dan juga, pemerintah harus segera memperbaiki fasilitas-fasilitas sekolah agar siswa dapat segera mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Siswa
Siswa harus segera mengungsi ketempat yang lebih aman dan selalu memantau kesehatan agar tidak terkena radiasi nuklir.

Masyarakat
Masyarakat harus tetap tenang dalam menghadapi masalah tersebut. Selain itu, masyarakat harus selalu memantau kesehatannya, agar jika terkena radiasi nuklir masyarakat dapat segera mendapat perawatan dan penanganan.






ISU LOKAL
Dilema Penambangan Karst Gunung Kidul
Politik indonesia - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, DIY dihadapkan pada dilema terkait pelestarian kawasan karst Gunung Sewu. Pasalnya, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 melarang melakukan penambangan di kawasan tersebut karena merupakan kawasan lindung. Namun di sisi lain, banyak tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya dari sektor pengolahan batuan karst tersebut.

Sri Agus Wahono, anggota Tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Gunung Kidul, mengatakan hal itu di Wonosari, Jumat (19/11).

Menurut Sri Agus, keberadaan PP No.26/2998 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi salah satu alasan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Gunung Kidul.

Namun Raperda RTRW tersebut belum bisa disahkan. Sebab akan berdampak pada tenaga kerja sektor pertambangan dan industri batuan karst yang sudah ada di Kabupaten Gunung Kidul. "Kami masih mempertimbangkan tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya dari sektor pengolahan batuan karst."

Perlu kesiapan matang dari lintas sektor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Gunung Kidul untuk membuat suatu kebijakan. Terutama bila sinkronisasi peraturan pemerintah pusat dengan Raperda RTRW tidak berhasil menetapkan celah kawasan yang boleh dieksplorasi untuk mengatasi ancaman pengangguran.





Isu Lokal : Penambangan Karst Gunung Kidul
Lokasi : Kabupaten Gunung Kidul
Waktu : 19 November 2010
Dampak :

1. Lingkungan Abiotik :
 Rusaknya tatanan air (sumber air karst berkurang dan tercemar)
 Tanah menjadi tidak subur.
 Gua dan karst menjadi tercemar dan rusak.
 Struktur batuan menjadi rusak.

2. Lingkungan Biotik :
 Tanaman-tanaman mati.
 Terganggunya kesehatan oleh polutan industri.
 Punahnya beberapa spesies yang khas.
 Ekosistem tumbuhan dan hewan terganggu.

3. Ekonomi :
 Hancurnya tanaman bernilai ekonomi tinggi.
 Rusaknya lahan pertanian, peternakan dan perikanan.
 Hilangnya mata pencaharian setempat.



4. Sosial :
 Masyarakat terganggu oleh debu dan suara alat berat pertambangan.
 Rusaknya sarana dan prasarana seperti jalan aspal, dll

5. Pendidikan :
 Hilangnya obyek-obyek penelitian atau pengetahuan bagi siswa maupun masyarakat.


Solusi :
Pemerintah
Pemerintah harus segera mengklasifikasikan daerah-daerah yang perlu dijadikan sebagai kawasan karst, agar bagian-bagian yang harus dikonservasi maupun bagian yang dapat dimanfaatkan dapat terkontrol. Selain itu, pemerintah perlu memberi peringatan keras kepada para penambang yang menambang di kawasan karst Gunung Kidul.

Siswa :
Siswa juga perlu melestarikan kawasan karst, karena kawasan karst sangat penting bagi pendidikan, terutama pada ilmu biologi dan geografi.

Masyarakat :
Masyarakat perlu mengingatkan para penambang agar tidak menambang di kawasan karst. Selain itu, masyarakat juga harus memanfaatkan kawasan karst dengan baik dan selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar kawasan karst.
Posted on 01.30 by decky28 and filed under | 0 Comments »